Kabid Humas: Polda Papua Himbau Warga Agar Hati-hati dan Waspada Cuaca Ekstrim

2 min read

Papua – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Papua, pada Minggu (5/5/2024) dan Senin (6/5/2024). Potensi cuaca ekstrem tersebut mencakup hujan lebat, petir, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, menegaskan bahwa BMKG telah mengeluarkan perkiraan cuaca tersebut, yang akan berdampak di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Papua, baik di bagian utara maupun selatan.

“Masyarakat diminta untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menghindari pemotongan atau penebangan pohon secara liar,” ujarnya.

Selain itu, Kabid juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, baik yang berada di pinggir sungai maupun lereng gunung.

“Kami juga mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan pelayaran di wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi agar meningkatkan kewaspadaan,” tambahnya.

Dalam rangka menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, Kabid menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan instansi terkait untuk membentuk tim siaga bencana mulai dari tingkat desa hingga provinsi. Tim ini akan bertugas memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang, ataupun gelombang tinggi.

“Kami juga akan menyiapkan dan mengelola sumber daya manusia, logistik, peralatan, sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat bencana, termasuk fasilitas layanan kesehatan, jalur dan tempat evakuasi, serta lokasi pengungsian,” jelas Kabid.

Peringatan dini dari BMKG ini menjadi penting agar masyarakat bisa lebih waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem. Kolaborasi antara pihak kepolisian dan instansi terkait menjadi kunci dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang akan datang.(hp/rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *